Senin, 15 Oktober 2012

Kemampuan Komunikasi

Bergaul dengan orang-orang yang mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik. Bersambung...

Selasa, 02 Oktober 2012

Introspeksi

Menjadikan diri kita sukses memang memerlukan upaya yang tidak sebentar dan juga tidak mudah. Akan tetapi bagi mereka yang mau berusaha segala kesulitan dan rintangan bukan masalah lagi. Bahkan bagi mereka yang sudah menyadari bahwa rintangan dalam sebuah perjuangan menuju sukses adalah keniscayaan, alih-alih berkeluh kesah ia justru akan menikmati detik demi detik perjuangannya.

Namun, saat seseorang sudah terbiasa dengan kemalasan ataupun sudah terjebak dalam zona nyaman, biasanya terlena dengan kemalasannya sehingga ia tidak menyadari kalau usianya sudah tidak muda lagi. Ia juga tidak sadar kalau persaingan tidak mudah lagi. Untuk itu, mumpung kita belum terlambat, mari kita mulai merenung agar kita tidak tertinggal dari orang lain dalam raihan kesuksesan dunia maupun bekal akhirat kita.

Paling tidak ada 3 pertanyaan sebagai bahan renungan yang mungkin bisa menyadarkan kita untuk kembali pada trek persaingan hidup yang sesungguhnya. Insya Allah akan bisa menyadarkan kita yang selama ini malas atau belum berkarya apapun dalam hidupnya. Adapun 3 pertanyaan itu adalah sbb.: 

1. Apa yang sudah orang lain lakukan sedangkan saya belum melakukannya?

Dalam memaknai pertanyaan ini, yang harus kita lihat adalah orang yang lebih sukses dari kita, bukan mereka yang sama posisinya dengan kita atau bahkan lebih rendah. Kenapa kita harus bertanya hal ini? Ini dimaksudkan untuk memicu semangat kita agar bangkit dari ketertinggalan. Sebagai contoh, kalau saat ini Anda adalah seorang guru dengan usia 33 tahun dan masih S-1, Anda bisa ambil seseorang sebagai bahan renungan. Misalkan, ada teman Anda yang saat ini usianya sama dengan Anda atau bahkan lebih muda dari Anda tapi ternyata ia sudah bisa menyelesaikan S2-nya dalam usia yang relatif lebih muda bahkan ia sudah punya karya berupa buku yang dia tulis. Keadaan ini semestinya bisa menjadi palu godam yang menghantam semangat Anda untuk bangkit. Karena dengan demikian Anda sudah ketinggalan set sama dia. 
 
2. Apa yang menghalangi/menghambat saya melakukan seperti yang orang lain sudah lakukan?

Pertanyaan kedua ini sudah menjurus pada identifikasi masalah yang Anda alami untuk mulai bangkit dan bergerak menuju arah yang lebih baik. Yaitu dengan melihat satu demi satu hambatan yang menjadi kendala kita untuk meraih sukses seperti yang orang lain pun bisa meraihnya.

Dengan mengetahui hambatannya kita bisa mengetahui dari mana kita akan mulai memperbaiki kesalahan yang selama ini kita lakukan. Ataupun kita bisa merubah cara pandang kita terhadap sebuah hambatan atau rintangan
 
3. Apa yang harus saya lakukan untuk menghilangkan  halangan/hambatan tadi?

Nah, setelah kita mengetahui hambatannya, maka langkah terakhir adalah bagaimana menghilangkan hambatan tersebut dari diri kita. Dengan demikian perbaikan yang dilakukan benar-benar jelas dan terarah. Bukan lagi hanya sekedar keinginan untuk berubah sementara kita berkutat dengan ketidaktahuan kita. Karena hal itu tidak menjadikan kita lebih baik, justru boleh jadi hanya menghabiskan waktu saja untuk sesuatu yang sia-sia.
Yuk, kita bangkit bergerak ke arah jalan yang benar menuju sukses yang sesungguhnya.

Ketahui kelemahan kita, maka kita akan bisa merubahnya menjadi potensi kekuatan dalam diri kita. Insya Allah...