Minggu, 25 Mei 2014

Belum Ada Judul

Ada kerinduan yang luar biasa dalam diri saya untuk kembali menulis dan terus menulis. Kadang muncul rasa malas karena tiba-tiba rasa ketidakmampuan muncul begitu saja. Tapi, selalu ada keyakinan bahwa setiap kita sebenarnya punya kemampuan bahasa bertutur yang sama-sama baik. Yang terpenting dari sebuah tulisan menurut saya adalah kejujuran dan keterlibatan hati dalam menuangkannya.

Banyak cerita yang harusnya bisa saya rangkai menjadi inspirasi yang luar biasa dalam beberapa bulan bahkan beberapa minggu terakhir ini. Kondisi "perpolitikan" di lembaga tempat saya bekerja menjadi topik yang sangat menarik untuk diangkat. Sayaratnya, semua harus disampaikan dengan clear dan upayakan tidak ada tendensi menyudutkan atau menghinakan seseorang.

Kisahnya akan menjadi sangat beragam, tergantung pada sudut pandang yang dipakai dalam menuturkannya.Bisa dilihat dari sudut pandang moral. Bisa juga dari sudut pandang regulasi, hukum sosial, kepantasan, agama, manajemen, dan lain sebagainya.Siapapun yang punya iktikad baik dalam hal ini, tentu akan mendapat banyak pelajaran. Akan tetapi sebaliknya, kalau hal ini disikapi dengan kekerdilan pikiran mungkin yang muncul adalah rasa sakit hati, dendam ataupun benci.


Kamis, 15 Mei 2014

Strategi Menulis Buku


Menulis buku berbeda dengan menulis artikel sepanjang 4 sampai 5 halaman. Menulis buku juga berbeda dengan menulis karya ilmiah yang panjangnya hanya 10-20 halaman. Akan tetapi buku juga tidak harus mencapai 100 halaman, 200 halaman atau lebih. Banyak buku yang tebalnya kurang dari 100 halaman dengan pertimbangan biaya produksi yang tidak terlalu besar dan lebih ringan untuk dibaca.

Yang perlu diingat, isi buku haruslah bermutu. Buku haruslah menjadi sesuatu yang bisa dinikmati oleh pembaca, bagus luarnya cantik juga isinya. Gagasan sebuah buku mutlak harus bermutu. Janganlah kita beranggapan karena banyaknya buku yang kurang bermutu tapi diterbitkan, kemudian kita ikut-ikutan menerbitkan buku dengan modal nekat dan tidak memperhatikan mutu yang bagus. Keberanian untuk maju menulis merupakan modal utama, akan tetapi juga jangan cuek terhadap kualitas. Kita harus terus belajar untuk memperbaiki mutu yang belum baik.

Kenapa saat ini banyak buku-buku bermutu rendah tapi tetap diterbitkan? Paling tidak ada 3 alasan yang menyebabkan terjadinya hal ini. Pertama, penulis sudah memiliki nama. Kedua, karena gagasan yang disampaikan buku tersebut adalah isu yang sedang hangat-hangatnya. Sehingga tanpa disadari setelah buku tersebut dibeli barulah terlihat kelemahan-kelemahan yang ada. Ketiga, karena ada hubungan yang baik antara penulis dengan editor sebuah penerbit.

Setiap orang punya potensi masing-masing untuk menulis apa yang menjadi passionnya. Jangan pernah kerdilkan kemampuan kita dengan anggapan bahwa penulis haruslah seorang yang sudah tenar, punya nama, dan posisi yang prestisius. Lebih jujur dalam menulis saya pikir akan lebih baik. Tulislah apa yang kita alami dan kita rasakan sesuai dengan posisi dimana saat ini kita berada, kita bekerja, dan berkarya. Berikan informasi yang mungkin belum diketahui secara detail tentang pekerjaan yang kita lakukan saat ini. Yakinlah tulisan tersebut akan sangat bertenaga dan menarik.

Ada beberapa saran agar sebuah buku yang kita tulis menarik bagi pembaca:

1. Pastikan Gagasan Anda:
      - Prediktif
    - Ditunggu-tunggu pembaca
    - Mendesak
    - Diperlukan untuk satu keadaan tertentu
    - Mengandung unsur baru.

2. Pastikan Tujuan Anda Menulis Buku
Tujuan dalam menulis buku menjadikan kita menjiwai setiap huruf yang kita tulis, setiap titik dan koma yang kita bubuhkan. Tujuan membuat mata batin kita lebih tajam dan tulisan lebih mengalir dengan alami dan jujur.

3. Pelajari Tipe Penerbit
Kirimkan tulisan kita kepada penerbit yang mempunyai kecenderungan sesuai dengan genre tulisan yang kita buat. Hal ini akan membuat tulisan kita lebih besar kemungkinannya untuk diterbitkan.

4. Kumpulkan Bahan Selengkapnya
Lengkapi bahan sebelum kita menulis. Hal ini untuk menghindari kemacetan ketika kita menulis. Menulis buku tidak bisa dilakukan sambil lalu. Ia harus dilakukan secara total.

5. Buat Kerangka Karangan
Buatlah kerangka atau outline secara detail sebelum kita menulis agar arahnya lebih jelas dan fokus tidak melebar kemana-mana.

6. Buat Jadwal dan Target
Jadwal dan target akan mejadikan kita bisa menyelesaikan buku yang kita tulis dalam waktu yang tepat. Kita akan lebih disiplin menulis.

7. Ciptakan Strategi Menulis
Tulislah bagian-bagian yang menurut kita mudah terlebih dahulu. Ikutilah alur outline yang kita buat sehingga pada akhirnya kita bisa menyatukan kepingan-kepingan yang kita tulis menjadi satu kumpulan materi buku yang utuh. Tidak masalah kita menulis dari awal, tengah, atau bahkan akhir.

8. Manajemen Rasa Bosan
Ketika kita mulai bosan menulis, maka peran penentuan tujuan yang disebutkan pada point kedua menjadi sangat penting adanya. Rasa bosan memang manusiawi dan bisa dirasakan oleh siapa saja, tapi tujuan yang besar akan menjadikannya sirna dan mood kita akan kembali muncul.

9. Bila Lelah, Istirahatlah, tapi Jangan Ubah Target Anda
Beristirahatlah sambil berpikir dengan lebih santai. Tenangkan diri kita, mungkin dengan membaca Al-Qur’an, shalat, atau berolahraga ringan. Tapi, hal itu jangan sampai membuat kita terlena dan keluar dari target yang sudah ditentukan.

10. Buatlah Back Up File
Hal ini penting karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan komputer kita. Barangkali tiba-tiba kena virus, atau terjadi kesalahan lain yang membuat naskah yang kita buat raib begitu saja. Tentu ini akan sangat mengesalkan.

Sumber : Buku "Follow Your Passion: Be a Writer" Dr. Saifur Rohman

Sabtu, 03 Mei 2014

Puisi Ihsan untuk Marmut Kesayangannya


MARMUTKU

Marmut...
Wajahmu lucu sekali
Jika lapar kau selalu bilang
Wajahmu mirip tikus

Marmut...
Kau selalu senyum
Kukumu sangat tajam
Jika tubuhmu gatal
Kau selalu menggaruk-garuk
Makanmu banyak
Jika ada bahaya kau tenang
Aku sayang padamu
Karena kau lucu

Jumat, 02 Mei 2014

Puisi Ihsan : "Untuk Abi"

Abi.. Kau selalu sabar
Abi.. Kau selalu memberikan apa yang aku inginkan
Abi.. Aku sayang kepadamu
karena kau telah mendo'akanku
saat aku sakit dan ulangan
Terima kasih Abi
Abi.. Selamat ulang tahun
Rabbighfirlii waliwaalidayya
warhamhumaa kamaa robbayaani shagiiraa

Puisi Ihsan :"Untuk Umi"

Umi, kau mengandungku
Umi, kau merawatku
Umi, kau menemani aku ketika aku sakit
Umi... Walau kau marah
aku selalu memaafkanmu
Umi... Terima kasih...
Rabbighfir lii waliwaalidayya
warhamhumaa kamaa robbayaanii shagiiraa