Senin, 31 Maret 2014

Enyahlah....

Dulu, aku berkutat dengan ketidakberdayaanku untuk melawan rasa rendah diri yang seringkali atau bahkan mungkin bisa dikatakan selalu menemaniku di setiap waktu. Aku capek dan kadang benci kepada orang-orang di sekitar yang selalu mempermasalahkan sifat pendiamku yang membuatku rendah diri.Kini, aku sudah bisa sedikit menyingkirkan rasa rendah diri dan sifat pendiamku itu. Sudah sedikit bisa menikmati nikmatnya hidup bisa bercengkrama bersama teman-teman di sekiraku.

Namun, saat ini aku dihadapkan pada satu sifat yang membandel. Dia belum mau pergi dari diriku. Dialah rasa malas yang terus menghantui sampai saat ini. Hmmmm.... Rasa malas inilah yang menjadi monster gila yang selalu menempel lengket dalam diriku. Sebuah permasalahan kecil yang mestinya bisa diselesaikan dengan begitu mudahnya, karena rasa malas ini lama kelamaan dia membesar dan sulit untuk diselesaikan. Banyak hal yang menurutku semestinya bisa aku lakukan dan aku gapai, akan tetapi karena kemalasan inilah aku tertinggal jauh dari orang-orang seusiaku. Seringkali aku harus menunggu kepepet dulu agar bisa mengerjakan suatu pekerjaan. Setiap kali kepepet aku selalu berjanji bahwa nanti saya tidak akan malas dan menunda pekerjaan lagi, tapi ketika satu pekerjaan datang yaaa aku malas lagi.

Masalah teori rasanya aku sudah cukup tahu, bagaimana keuntungan kalau tidak malas dan kerugian kalau malas. Tapi, entah apa yang harus aku lakukan agar rasa malas itu enyah dariku. Aku seperti tidak berdaya. Aku harus berjanji apalagi agar bisa meninggalkan penyakit ini. Pergi dong rasa malasku. Woooi... aku capek bro dengan rasa malas ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar