Rabu, 21 Januari 2015

Bekerja dengan Bahagia

Ada sebagian orang yang bekerja yang paling mereka tunggu-tunggu adalah gaji dan liburan. Hal ini menimbulkan tanya di hati saya. Apa yang diharapkan dari orang yang bekerjanya hanya mengharap gaji dan liburan. Saya berasumsi, kalau demikian adanya sebagian besar para pekerja di Indonesia maka pantas kalau Indonesia tidak pernah maju. Saya jadi berandai-andai, andai saja orang Indonesia bisa menikmati pekerjaannya niscaya produktifitas akan meningkat dengan sangat pesat.

Menikmati pekerjaan memang bukan perkara mudah, apalagi kalau kita harus bekerja dalam tekanan. Target-target yang tidak manusiawi seringkali membuat seseorang bekerja dengan "asal" dan tidak profesional. Yang penting bagi mereka adalah terpenuhinya target dalam kuantitas tanpa memikirkan kualitas. Ini dalam jangka waktu tertentu akan menjadi bom waktu bagi pemilik suatu usaha, siap-siaplah gulung tikar dan tidak diminati pelanggan.

Nah, apa sebenarnya yang harus dimiliki oleh seorang pegawai atau karyawan di sebuah perusahaan, instansi, ataupun lembaga? Yang paling ideal adalah saat kita mencari kerja dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion kita, itu adalah segala-galanya. Pekerjaan yang bermula dari dorongan hati dan kesukaan itu akan jauh lebih dahsyat hasilnya. Kita akan bekerja dengan penuh kesungguhan. Kita akan bekerja dengan hati yang senang dan riang. Ini efeknya akan sangat dahsyat dan luar biasa. Tanpa harus diteriaki atasan dia sudah bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab.

Jargon-jargon diantaranya I hate Monday tidak akan terdengar lagi. Orang yang bekerja dengan passion-nya dia bekerja untuk dirinya dan untuk Tuhannya. Dia tidak peduli orang di sekitarnya sungguh-sungguh atau tidak. Bekerja bukanlah untuk bos, pimpinan, atau teman-teman di sekitar kita. Yakini, kerja adalah ibadah, sehingga saat kita bekerja yang kita pikirkan adalah bahwa apa yang dilakukan semata-mata sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar