Sabtu, 07 Februari 2015

Mengapa Anda Direkrut Sekolah?

Perencanakan diakui merupakan hal penting dalam mencapai sebuah target. Maka rencanakan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Karena gagal merencanakan bisa berarti merencanakan kegagalan. Begitu pula dalam sebuah lembaga pendidikan, perencanaan wajib dilakukan. Perencanaan awal yang harus dipersiapkan adalah penyediaan guru yang baik, punya kompetensi yang mumpuni dan profesional. 

Seorang guru harus tahu bagaimana cara memenuhi harapan sebuah sekolah yang akan dijadikan pilihan tempat kerjanya. Anda seorang guru? Kembangkan 5 sikap berikut ini untuk mencapai prestasi di sekolah Anda.

1. Bertujuan mencapai target
Sekolah baik tentu harus mempunyai target yang jelas. Seorang guru haruslah mendedikasikan diri secara maksimal untuk mencapai target-target yang ditetapkan sekolah. Guru harus mewujudkan pemahaman tentang sekolah yang diwujudkan dalam komitmen untuk menjalankan tugas sekolah secara total dan berkualitas.

2. Bekerja maksimal dan total
Sebuah sekolah merekrut guru tentu bukan untuk mendapatkan hasil kerja yang biasa-biasa saja. Sekolah berharap agar setiap guru yang ada harus bekerja dengan sungguh-sungguh, maksimal, total, dan sepenuh hati. Bukan menjadi guru yang hanya datang pagi pulang siang dengan rutinitas yang itu-itu saja. Tapi giliran urusan gaji sangat perhitungan, apalagi kalau penggajian telat.

3. Bersedia membantu
Seorang guru harus selalu siap membantu atasan (kepala sekolah) untuk memajukan sekolahnya. Dia selalu mempunyai inovasi-inovasi baru dan sangat kreatif. Dia selalu siap menyelesaikan tugas sebaik mungkin yang pada akhirnya bukan hanya bekerja karena atasan semata tapi juga karena tuntutan jiwa sebagai hamba Allah.

4. Bertanggung jawab hingga target tercapai
Bertanggung jawab berarti menyelesaikan tugas dan mencapai terget hingga tuntas, termasuk apapun masalah yang dihadapi baik di kelas, masalah sesama rekan guru, dan masalah apapun di lingkungan sekolahnya. Jadilah high achiever, peraih kemenangan tertinggi.

Di dalam sebuah instansi, tidak terkecuali itu sekolah, ada 2 jenis guru, yaitu tipe problem solver dan problem reporter. 

Seorang problem solver, ketika dia harus mengajar dia sudah siap dengan permasalahan sebagai guru yang akan ia hadapi. Dia menyadari betul bahwa setiap pekerjaan selalu ada rintangan dan halangan yang selalu menghadang. Di saat seperti itu ia sanggup untuk terus berupaya mencari solusi dari setiap permasalahan yang muncul. Tipe guru seperti ini pantang mengeluh apapun permasalahan yang ada. Ia betul-betul menikmati setiap detik yang dilewatinya.

Sebaliknya, seorang problem reporter senantiasa berharap kalau pekerjaan yang dilakukannya akan berjalan sesuai rencana, mulus, tanpa halangan yang merintangi. Dan di saat masalah muncul ia lebih sering bersungut-sungut dan marah dengan kondisi yang ada. Tipe ini lebih suka menyalahkan orang atau situasi yang ada dibandingkan harus menyelesaikan masalah yang muncul. Dia mempunyai daya juang yang rendah dan mencari berbagai alasan untuk menghindar dari tugas yang menjadi amanahnya.

Ada beberapa kiat yang bisa kita coba agar kita menjadi problem solver: 
  • Tidak takut menghadapi masalah.
  • Selalu menggunakan data yang akurat.
  • Senantiasa terus dan terus belajar.
  • Belajar teknik problem solving dan decision making.
  • Selalu mencari akar masalah.
  • Jangan mencari "kambing hitam.
Semoga bermanfaat. Sampai jumpa pada artikel berikutnya di www.amirmahmud.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar