Selasa, 17 Juli 2012

Meet & Greet bersama ARSYIL: Semangaaat!!!

Hari Minggu kemarin (15/7) adalah hari yang sangat berharga bagi saya. Sebuah hari yang memupuk inspirasi luar biasa dari seseorang yang lebih muda dari saya dari segi usia, tapi ia lebih segala-galanya dari apa yang saya capai sampai saat ini. Saya bertemu dengan seorang penulis dan juga aktor Andi Arsyil Rahman Putra (Arsyil) yang sampai saat ini sudah menghasilkan 3 buah buku yang sarat dengan motivasi hebat pada acara Meet & Greet di Toko Buku Gramedia Bintaro. Buku yang kemarin dibedah adalah buku ketiganya yang berjudul HOPE: Dream, Desire, Destiny yang menyajikan kisah-kisah nyata yang luar biasa dan memberi pelajaran hidup yang menginspirasi dan memotivasi. 


Saya kaget sekaligus kagum saat ia menceritakan pengalaman hidupnya sampai ia seperti sekarang ini dengan seabreg prestasi. Ia berhasil menyelesaikan S1-nya pada 3 jurusan berbeda di perguruan tinggi yang berbeda pula. Luar biasa. Saat ini ia pun sedang meniti pendidikan S2, padahal jadwal kegiatannya begitu padat. Bagaimana dengan saya yang tidak sesibuk dia? (Mestinya lebih hebat dari dia ya... hehe..). Ia bisa mencapai semua ini pada usianya yang saat ini baru 24 tahun. (Saya? Sudah 32 tahun. Apa yang sudah saya hasilkan?) 

Arsyil mengaku bahwa ia belajar menulis secara otodidak, karena ketika kecil waktu ia di SD sebenarnya ia tidak suka menulis bahkan pelajaran yang nilainya kurang bagus justru pelajaran bahasa. Tapi, dengan niat yang kuat setelah ia mengalami berbagai hinaan dan pengecilan dari orang-orang di sekitarnya ia kemudian bertekad untuk berbuat sesuatu saat titik balik itu muncul dalam dirinya. Dia berpikir, bahwa hidup kita ini paling cuma 50, 60, 70 tahun atau lebih sedikit dari itu, lantas kalau kita sudah mati apa yang bisa orang lain kenang dan manfaatkan dari kehadiran kita di dunia ini kalau bukan karya dan jasa? Pemikiran inilah yang melecut dia untuk menjadi manusia yang berdaya tinggi. Sampai-sampai ia targetkan dalam satu tahun paling tidak ia harus menulis satu buku. Woww...

Dia berpesan, lakukan saja segala sesuatu tanpa menilai. Lakukan yang terbaik. Dan untuk menulis, pemeran Furqon dalam Ketika Cinta Bertasbih ini berpesan,"mulai, mulai, dan mulai..." Menulis, menulis, dan menulis terus baik dikala semangat maupun ketika mood kita hilang, tentu dengan kadar yang berbeda, yang penting menulislah terus jangan pikir apakah tulisan kita mau diterbitkan atau tidak." Arsyil juga mengatakan bahwa semua kesuksesan berawal dari diri kita sendiri. Contohnya, Untuk menjadi penulis yang baik haruslah jadi pembaca yang baik. Untuk menjadi pembicara yang baik hendaklah kita jadi pendengar yang baik, untuk menjadi pemimpin yang baik kita harus pernah bisa menjadi bawahan yang baik, dan seterusnya.

Tentang hidup ia pun berpendapat bahwa apapun yang terjadi menimpa diri kita dalam hidup ini tergantung kita menyikapinya. Kalau kita menjadikan itu sebagai masalah ya jadilah ia seperti apa yang kita pikirkan. Kalau kita berpikir itu sebagai pembelajaran hidup jadilah kejadian itu sebagai pelajaran hidup yang baik. 

Satu jam rasanya tidak terasa. Sungguh sebuah pertemuan yang tidak membosankan. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa ketemu lagi dengan bahasan buku yang berbeda. Terima kasih Arsyil atas energi semangat yang telah ditularkan. Mantaaap. Luar biasa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar