Rabu, 04 Juli 2012

Perhatian kepada Keluarga

1. Definisi

Pada judul di atas ada dua kata kunci yang menjadi fokus, yaitu kata "perhatian" dan kata "keluarga".  Dalam www.artikata.com perhatian diartikan dengan 1. hal memperhatikan; apa yg diperhatikan; minat; dengan visualisasi sebagaimana tergambar di bawah ini:
Dalam wikipedia.org perhatian disamakan dengan atensi dengan pengertian sebagai berikut: "Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. 

Saya sendiri mencoba membuat definisi sendiri tentang "perhatian". Menurut saya perhatian berasal dari kata dasar "hati" yang diberi awalan per- dan -an. Merujuk ke asal katanya kata perhatian bisa diartikan kecenderungan hati yang begitu besar terhadap sesuatu baik itu benda hidup atau benda mati sehingga dia yang memberi perhatian akan mengerahkan apapun dari potensi dirinya untuk sesuatu yang ia perhatikan. 

Sedangkan arti kata "keluarga" adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Dari dua pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perhatian kepada keluarga berarti memberikan kecenderungan hati kepada orang-orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan dengan memberikan haknya yang pantas mereka terima.

2. Pentingnya perhatian

Dalam sebuah keluarga rasa kasih sayang dan perhatian merupakan hal yang sangat penting. Dimana dengan perhatian suatu kelaurga akan tercipta keharmonisan. Kita sudah sering disuguhkan dengan figur keluarga yang kalau dilihat sekilas mereka sangat berkecukupan dan menurut subjektifitas kita semestinya mereka bahagia dengan kondisi itu. Tapi yang terjadi seringkali sebaliknya, keluarga mereka justru dirundung kecekcokan dan ketidakharmonisan.  

Pertanyaannya: Apa sebenarnya yang kurang dari mereka? Ya, betul. Hal itu terjadi karena satu sama lain kurang perhatian dan cenderung cuek. Masing-masing mereka atau salah satu dari mereka cenderung mengabaikan rasa ingin diperhatikan dari anggota keluarga lainnya. Dalam menakar kebahagiaan keluarga, materi memang sesuatu yang penting dan tidak bisa diabaikan, akan tetapi tanpa perhatian yang keluar dari hati terdalam maka kebahagiaan dan keharmonisan keluarga akan cenderung menjauh. Keluarga akan diisi dengan kecekcokan yang awalnya kecil, lama kelamaan kalau itu terakumulasi maka akan melahirkan sesuatu yang fatal dan tidak sederhana lagi. 

Coba perhatikan dan renungkan keadaan yang sering kita jumpai sehari-hari. Saat ini banyak terjadi sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan  anak, dimana ayahnya kerja, pagi-pagi buta sudah berangkat. Begitu juga dengan ibunya seorang wanita karir yang pagi-pagi berangkat juga. Jadilah sebuah keluarga yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Kondisi seperti ini kalau tidak dimanage dengan baik akan menimbulkan keluarga yang saling tidak memperhatikan. Ayah sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat memperhatikan istri dan anaknya. Ibu juga sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat lagi memperhatikan suami dan anaknya. Nah, kalau dua figur sentral dalam keluarga sudah saling cuek maka pasti akan terjadi ketidakberesan. Anak yang sudah merasa tidak mendapat perhatian dari kedua orangtuanya sangat mungkin akan menjadi anak yang mencari perhatian di tempat lain. Mungkin dari temannya atau yang lebih parah lagi dari orang yang tidak tepat yang pada akhirnya akan menjerumuskannya pada sesuatu yang membahayakan dirinya, mungkin ia akan mencari pelarian ke narkoba, minuman keras atau pergaulan bebas.

Sebaliknya seorang anak yang mendapat perhatian besar dari kedua orangtuanya, ia akan mempunyai motivasi yang besar dalam menjalani hari-harinya, baik dalam belajar maupun dalam menjalani kesehariannya dengan penuh percaya diri. Dan memang sudah terbukti dalam penelitian para ahli bahwa mereka, anak-anak yang mendapat perhatian yang baik dari orangtuanya cenderung menunjukkan prestasi yang luar biasa. Diantara yang melakukan penelitian ini adalah Bernie Siegel (Lihat buku Setengah Isi Setengah Kosong, karya Parlindungan Marpaung).

3. Anggapan yang Salah 
Sementara ini banyak orangtua yang mempunyai anggapan yang salah. Mereka mengira bahwa mereka cukup bekarja dan menghasilkan uang yang banyak kemudian mereka bisa memberikan apapun yang anaknya mau. Mereka lupa kalau mereka sebenarnya tidak bisa membayar atau mengganti perhatian mereka dengan materi yang berlimpah atau uang yang banyak. Anak-anak sangat membutuhkan perhatian orangtua mereka yang menjadikan mereka merasa mempunyai orangtua dan ada orang yang bisa mereka ajak bicara, yang mereka ajak curhat atau sekedar tumpuan dari beban hidup yang mereka pikul.

Sebagai orangtua mari kita menjadi orangtua yang mempunyai perhatian kepada anak dan keluarga kita, sesibuk apapun kita. Tanyakan kepada keluarga kita apakah mereka sudah makan? Apakah mereka perlu mengganti bajunya yang sudah tidak baru lagi? Ucapkan kata-kata yang menyemangati mereka. Atau tanpa kata-kata pun cukup dengan memberikan pelukan yang penuh kehangatan dan kasih sayang maka itu akan sangat lebih dari cukup dibandingkan dengan beribu kata.

Berikan perhatian dengan sepenuh hati, dan perhatikan keajaiban yang akan terjadi. Dahsyaaat..... Insya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar