Setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk menjalani kehidupan ini. Kebutuhan akan makanan, minuman, air, udara, matahari, obat-obatan dan lain sebagainya. Akan tetapi ada kebutuhan yang lebih penting dari semua itu, ia lebih penting dibanding sekedar kebutuhan fisik material semata. Sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari hidup manusia, karena segala urusan tidak bisa berjalan baik tanpa keberadaannya. Dan apabila manusia tidak memilikinya maka ia akan rugi di dunia maupun di akhirat. Kebutuhan itu adalah kebutuhan iman. Karena, tanpa iman apapun yang kita lakukan di dunia ini, sebaik apapun amal kita dalam pandangan manusia ia tidak akan berarti tanpa hadirnya iman di dalam dadanya.
Iman menjadi ikatan dan pondasi penting bagi setiap muslim, baik dalam tataran ilmu, amal, maupun dakwah. Belakangan ini tentu kita menyaksikan dengan kasat mata, betapa virus-virus perusak iman sudah merasuk ke dalam diri, keluarga, dan rumah kita. Ia sudah sampai pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Betapa sering kita melihat saudara-saudara kita, anak-anak generasi penerus kita yang dengan sangat mudah mengikuti trend-trend kekinian yang disadari atau tidak sudah menurunkan kadar keimanannya. Banyak sekali godaan, syahwat, dan syubhat menyebar luas, serangan dan tantangan semakin besar, kesulitan dan krisis pun semakin berat.
Oleh karena itu, kita harus membekali diri dengan senjata keimanan dan aqidah yang benar. Karena, di bumi ini tak ada satupun kekuatan yang bisa menandingi kekuatan iman dan aqidah dalam menjamin keshalihan pribadi dan sosial. Ia adalah klep pengaman dari kekacauan, kekosongan jiwa, dan kehampaan rohani.
Kita membutuhkan generasi penerus yang memiliki senjata iman. Mereka hidup dengan dan untuk imannya. Iman menjadi mercusuar dalam ilmu dan amal, dalam senang dan sedih, dalam gundah dan tenang, dan menjadi undang-undang dalam mendidik dan memperbaiki. Mereka membersihkan imannya agar tidak terkontaminasi oleh kedzaliman dan syirik.
Kita harus yakin betul bahwa kehidupan yang nyaman, aman, tenteram, senang, tenang, dan bahagia tidak akan bisa kita raih tanpa iman dan amal shalih. Allah SWT berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيوةً طَيّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya:
"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang sebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl : 97)
Begitupun dalam Surah Al-An'am ayat 82, Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang yang beriman dengan keimanan yang murni tanpa dicampuradukkan dengan kemusyrikan maka ia akan memperoleh kehidupan yang aman dan mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Iman tanpa amal shalih tentu kosong. Begitu juga amal shalih tanpa iman menjadi tidak berarti dalam pandangan Allah SWT. Kedua-duanya harus senantiasa berjalan beriringan. Dan Allah menegaskan hal ini dengan selalu menggandengkan penyebutan iman dan amal shalih dalam firman-firman-Nya. Oleh karenanya, pengertian iman yang sesungguhnya tidak hanya sekedar yakin dan percaya tapi ia harus termanifestasi dalam tingkah laku dan amal perbuatan kita. Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan kita. Inilah iman yang sesungguhnya.
Iman dan amal shalihlah yang akan menemani kita saat kita meninggal, masuk ke alam kubur hingga hari kiamat nanti. Harta yang melimpah, rumah yang indah, mobil yang mewah, tanah yang luas terbentang, angka-angka yang panjang di deposito bank kita, semua itu tidak akan menemani kita di alam kubur. Alih-alaih menjadi kebaikan, bisa jadi kekayaan hanya akan memberatkan hisab kita nanti di akhirat. Sebaliknya di tangan orang yang beriman, seluruh kekayaan justru akan menjadi kebaikan yang akan mendorong dia masuk ke dalam surganya Allah SWT.
Oleh karena itu, mari kita tata kembali iman kita. Perbaharui iman kita setiap hari dengan mengucapkan Laa ilaaha illallah sebagai sebuah upaya penyadaran dan mempertebal iman kita. Agar iman kita jangan terdistorsi oleh kehidupan modern yang membawa nilai-nilai kebatilan, kemaksiatan dan upaya-upaya melawan hukum Allah SWT. Ingatlah selalu Allah dalam setiap waktu dan kesempatan, niscaya iman kita akan terus bertambah dan bertambah. Insya Allah...
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar