Setiap kesuksesan tidak ada yang kita raih dengan gratis. Selalu ada harga yang harus dibayar. Harga kelelahan, harga kesabaran, harga rasa sakit, harga rasa terhina, dan harga yang lainnya. Andai kita kurang kuat mempersiapkan mental kita, maka bisa jadi kesuksesan hanya akan jadi impian belaka. Konsistensi sangat diperlukan dalam meraih kesuksesan tersebut. Karena selalu ada hambatan, rintangan, penghalang, dan musuh-musuh kesuksesan yang akan terus menghadang di hadapan kita. Penghalang-penghalang kesuksesan tersebut harus betul-betul kita kenali agar kita bisa segera mengantisipasinya.
Apa saja penghalang-penghalang kesuksesan tersebut? Paling tidak ada 4 kategori besar yang bisa menjadi penghalang sukses kita, yang tentunya harus kita kenali untuk kita hindari dan buang jauh-jauh.
Penghalang #1 : Alasan
Ini merupakan penjara mental yang sulit sekali ditembus bagi orang yang sudah terbiasa terkungkung di dalamnya. Menghalau alasan sangat berkaitan erat dengan mengalahkan atau melawan diri sendiri. Ia seringkali muncul ketika diri kita terjatuh dalam ketidakberdayaan. Alasan biasanya digunakan untuk melakukan pembenaran terhadap kegagalan atau kekalahan yang kita alami. Atau agar dia yang mengalami kegagalan, kekalahan, atau ketidakberdayaan itu tidak disalahkan lebih jauh oleh orang lain. Maka beralihlah dia ke "posisi aman" dengan cara membuat alasan.
Di antara sekian banyak alasan, ada 3 alasan yang sangat sering digunakan oleh mereka yang bermental gagal.Ketiga alasan itu adalah nasib, usia dan pendidikan. Ketika seseorang mengalami kejumudan dan stak dalam menjalani kehidupannya, baik dalam pekerjaan, gaji ataupun keluarga, kalau ia orang yang bermental kalah ia akan mengatakan,"ini memang sudah nasib saya." Padahal dia belum berjuang maksimal. Ingat, bahwa nasib baik akan terjadi pada diri kita ketika persiapan yang telah matang, bertemu dengan kesempatan yang datang.
Begitu pun dengan usia. Banyak di antara kita yang pasrah menjalani kehidupan yang apa adanya dengan alasan usianya sudah tua, tidak muda lagi, atau sudah bukan usia produktif lagi. Padahal, kalau kita berkaca pada orang-orang sukses, banyak di antara mereka yang menggapai suksesnya justru di saat usianya sudah tua (untuk tidak mengatakan udzur). Mungkin kita pernah dengar bagaimana Kolonel Harland Sanders sukses denga KFC-nya pada usia di atas 70 tahun. Di Indonesia kita mengenal sosok penulis sukses dan produktif Hernowo yang mulai menulis pada usia 40 tahun. Usia dimana sebagian orang mengatakan bahwa usia 40 tahun adalah puncak usia kesuksesan. Artinya, kalau di usia 40 tahun orang belum jadi apa-apa itu pertanda kalau dia tidak akan sukses. Ternyata mitos itu bisa dipatahkan.
Pendidikan. Ini juga sering sekali jadi alasan sebagian orang untuk tetap hidup biasa-biasa saja. Pendidikan memang jadi salah satu ukuran seseorang bisa lebih baik. Tapi juga, tingginya pendidikan seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan kesuksesannya. Pendidikan tinggi tidak membuat sukses otomatis didapatkan. Sukses perlu perjuangan. Maka orang yang pendidikannya rendah tapi upayanya gigih untuk menggapai sukses dan dia mau belajar dari orang lain dan juga dari pengalaman, boleh jadi bisa lebih sukses dari orang berpendidikan tinggi tapi malas berupaya.
Next... Penghalang Kesuksesan (2) .[Penghalang #2 : Takut Gagal]
Begitu pun dengan usia. Banyak di antara kita yang pasrah menjalani kehidupan yang apa adanya dengan alasan usianya sudah tua, tidak muda lagi, atau sudah bukan usia produktif lagi. Padahal, kalau kita berkaca pada orang-orang sukses, banyak di antara mereka yang menggapai suksesnya justru di saat usianya sudah tua (untuk tidak mengatakan udzur). Mungkin kita pernah dengar bagaimana Kolonel Harland Sanders sukses denga KFC-nya pada usia di atas 70 tahun. Di Indonesia kita mengenal sosok penulis sukses dan produktif Hernowo yang mulai menulis pada usia 40 tahun. Usia dimana sebagian orang mengatakan bahwa usia 40 tahun adalah puncak usia kesuksesan. Artinya, kalau di usia 40 tahun orang belum jadi apa-apa itu pertanda kalau dia tidak akan sukses. Ternyata mitos itu bisa dipatahkan.
Pendidikan. Ini juga sering sekali jadi alasan sebagian orang untuk tetap hidup biasa-biasa saja. Pendidikan memang jadi salah satu ukuran seseorang bisa lebih baik. Tapi juga, tingginya pendidikan seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan kesuksesannya. Pendidikan tinggi tidak membuat sukses otomatis didapatkan. Sukses perlu perjuangan. Maka orang yang pendidikannya rendah tapi upayanya gigih untuk menggapai sukses dan dia mau belajar dari orang lain dan juga dari pengalaman, boleh jadi bisa lebih sukses dari orang berpendidikan tinggi tapi malas berupaya.
Next... Penghalang Kesuksesan (2) .[Penghalang #2 : Takut Gagal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar