Sabtu, 02 Juni 2012

Teknik Memotivasi

Tugas umum seorang pemimpin adalah memberikan pengarahan atau bimbingan (Finch & McGough, 1981). Salah satu bentuk pengarahan adalah dengan cara memotivasi. Motivasi sangat penting bagi seorang pemimpin untuk meningkatkan kinerja bawahannya. Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat berasal dari dalam diri (internal) maupun luar diri seseorang (eksternal). Memotivasi diri apalagi memotivasi orang lain atau bawahan bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan teknik-teknik yang tepat sehingga orang yang kita motivasi tidak merasa dipaksa atau digurui.


Adapun teknik-teknik memotivasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
  1. Berpikiran positif. Ketika mengkritik orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi dorongan positif agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau kita sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu.
  2. Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata, "Saya juga bisa" dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi.
  3. Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri dan orang lain yang tidak kita hargai padahal penghargaan merupakan salah satu bentuk teknik memotivasi. Kata " Saya mengharapkan bantuan Anda" atau "Saya mengharapkan kehadiran Anda" merupakan bentuk penghargaan yang paling murah. Berilah mereka kesempatan untuk bertanggung jawab, berilah wewenang, serta kebebasan untuk berpendapat.
  4. Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jelas, bagaimana cara kerja yang benar, tindakan yang dapat membantu, dan hargai dengan tulus.
  5. Membangkitkan orang lemah menjadi kuat. Buktikan bahwa mereka sudah berhasil, dan nyatakan bahwa Anda akan membantu yang mereka butuhkan. Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain.
  6. Membasmi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah untuk memulai.
Selain itu, ada teknik motivasi lainnya yang dapat dilakukan terhadap bawahan, yaitu yang disebut dengan prinsip MOTIVATE (Verma, 1996).
  • M = Manifest artinya bangkitkan rasa percaya diri ketika pendelegasian tugas.
  • O  = Open artinya terbuka.
  • T  = Tolerance artinya toleransi terhadap kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan .
  • I   = Involve artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan (meningkatkan rasa diterima & komitmen)
  • V  = Value artinya nilai yang diharapkan dan diakui dalam kinerja yang baik (hadiah apa yang didapat    dan bagaimana mendapatkannya).
  • A  = Align artinya menyeimbangkan sasaran pekerjaan (proyek) dengan sasaran individu (orang-orang bersemangat mencapai kepuasan yang mereka inginkan).
  • T  = Trust artinya kejujuran setiap anggota tim (vital dalam memotivasi).
  • E  = Empower artinya berdayakan setiap anggota tim sewajarnya (khususnya dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya).
Sumber: Manajeman, Husaini Usman

1 komentar: