Selasa, 17 Desember 2013

Sifat Kepemimpinan menurut Patih Gajah Mada

Patih Gajah Mada sebagai ahli strategi pada zaman Majapahit menggariskan sifat-sifat kepemimpinan yang disebut Panca Dasa, yaitu sebagai berikut.

1. Wijnana, artinya sifat bijaksana, yaitu pemimpin hendaknya bersikap bijaksana, penuh hikmah, dan tekun. Berikut ini adalah beberapa tips agar kita menjadi pemimpin yang bijaksana.
  • Membuat keputusan
  • Bersahabat dan terbuka
  • Tekankan mengapa harus anda yang jadi pemimpin
  • Menerima dan memberikan umpan balik
  • Berpikirlah positif
  • Bersyukur dan apresiatif
  • Mendengarkan
  • Memimpin dengan memberi contoh
2. Manri Wira, artinya sebagai pembela negara sejati, karena benar dan setia pada negara. Dalam konteks lembaga yang lebih kecil seperti lembaga pendidikan tentu seorang pemimpin harus membela lembaganya. Ketika lembaga ada yang salah ia harus berusaha memperbaikinya, dan ketika baik dan benar bagaimana ia akan terus mempertahankan dan meningkatkannya menjadi lebih baik.

3. Wicaksana Naya, artinya bijaksana dalam berpolitik, yaitu kemampuan menganalisis politik dan memutuskan. Kemampuan menganalisis situasi dan kondisi yang berhubungan dengan sikap orang dan suasana hubungan antara satu orang dengan yang lainnya menjadi sangat penting untuk membuat sebuah kebijakan dan mengambil keputusan. Apalagi yang berhubungan dengan keberlangsungan sebuah lembaga.

4. Matanggwang, artinya mendapat kepercayaan dari bawah, yaitu pemimpin harus mendapat kepercayaan yang tinggi dari anak buahnya/bawahan. Pemimpin yang tidak disukai cenderung membuat bawahannya tertekan dan pada saatnya ia akan menjadi bom waktu yang akan meledak. Bisa dengan gelombang protes yang besar ataupun dengan gelombang resign massal.

5. Satya Bakti Haprabha, artinya loyal pada atasan, yaitu taat dan setia serta berbakti kepada pemimpin di atasnya. Maka, pemimpin yang levelnya lebih rendah mutlak harus tahu dan paham tentang kebijakan atasannya. Sehingga mereka bisa bersatu membangun lembag menjadi lebih baik. Kalau sudah begitu loyalitas menjadi hal yang otomatis muncul dari pemimpin level bawah.

6. Wakjnana, artinya pandai berpidato dan berdiplomasi, yaitu memiliki seni dan kemahiran berkata-kata, berdiplomasi, dan komunikasi. Tentu harus dihindari kata-kata yang bombastis tapi hanya bualan dan janji-janji palsu. Berbicaralah dengan kata-kata yang memotivasi yang muncul dari hati, sehingga bisa menambah semangat kerja bawahan dan suntikan energi yang luar biasa. Pemimpin yang pandai berkomunikasi akan bisa merangkul semua pihak dengan mudah.

7. Sajjawopasana, artinya tidak sombong, yaitu ramah dan suka memberi maaf. Seorang pemimpin yang sombong tidak akan mau belajar. Ia merasa bahwa dirinyalah yang paling hebat, dan paling pintar sedangkan yang lain ada di bawah dia. Pemimpin semacam ini juga akan cenderung meremehkan orang lain dan tidak mau menerima saran dan kritik. Lebih dari itu, kalau orang lain atau bawahan berbuat salah ia sangat susah memaafkan.

8. Dhirattsaha, artinya rajin dan kreatif, yaitu rajin dan kreatif serta berinisiatif ke arah perbaikan dan kesejahteraan masyarakat. Pemimpin tidak hanya harus bisa bekerja sesuai tugasnya, tapi ia juga harus kreatif dan punya inisiatif untuk mengembangkan lembaganya. Karena pemimpin yang tidak kreatif dan tidak punya inisiatif biasanya hanya melanjutkan tradisi pemimpin sebelumnya tanpa mau berubah atau berkembang. Sikap ini berbahaya untuk keberlangsungan organisasi/lembaga ke depannya. Kenapa? Karena zaman terus berkembang, dan lembaga yang tidak mau berubah akan ketinggalan dan ditinggalkan.

9. Disyacitta, artinya jujur dan terbuka, dan dapat meyakini pendapat serta pikiran orang lain. Seorang pemimpin harus punya sifat siddiq, jujur dalam berucap dan bertindak. Jangan bertindak hanya untuk menunjukkan kehebatan dan kemampuan semata. Selain itu, pemimpin juga harus terbuka dan transparan sehingga tidak ada kecurigaan dari bawahannya.

10. Tan Lalana, artinya gembira dan periang. Seorang pemimpin jangan mudah mengeluh apalagi berputus asa, marah ataupun bersedih dengan apapun yang terjadi di lembaganya. Ia harus berusaha untuk bersikap gembira dan riang serta menikmati apa yang ia kerjakan dan menjadikan pelajaran apa yang ia alami, baik ataupun buruk. Gembira dan riang akan menular kepada bawahan dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Maka hal itu akan membawa semua stackholders menjadi lebih efektif dan bekerja lebih nyaman dengan hasil yang maksimal.

11. Tan Satrisna, artinya tidak egois, yaitu tidak mementingkan diri sendiri. Seseorang yang egois tidaklah pantas menjadi pemimpin. Karena pada hakikatnya kepemimpinan adalah kebersamaan. Dan keberadaannya dalam organisasi atau sebuah lembaga adalah untuk mengkoordinasikan semua potensi yang ada menjadi satu kekuatan yang padu. Apa jadinya sebuah lembaga kalau pemimpinnya hanya memikirkan diri sendiri.

12. Masihi Samastha Bhuwana, artinya penyayang dan cinta alam, yaitu bersifat penyayang dan cinta pada seluruh alam atau lingkungan hidup. Sifat penyayang akan menjadikan pemimpin mempunyai perasaan yang sensitif dan empati terhadap bawahannya. Di samping itu lingkungan sekitar yang akan menjadi pendukung keberhasilan sebuah lembaga tidak akan luput dari perhatiannya.

13. Ginang Prasidina, artinya tekun menegakkan kebenaran untuk menjaga kewibawaan negara/pemerintah. Tentu dalam konteks ini bagaimana ia bisa menjaga kewibawaan lembaga dan kepercayaan pihak luar agar tetap percaya pada lembaga yang dipimpinnya.

14. Sumantri, artinya sebagai abdi negara yang baik, yaitu mewujudkan sifat dan sikap sebagai abdi negara yang baik.Ini pun tentu bisa dipahami dalam konteks lembaga yang lebih kecil.

15. Anayakan Musuh, artinya mampu membinasakan musuh, yaitu seorang pemimpin harus sanggup membinasakan musuh negara dan masyarakat. Ini agak sedikit seram ya... Tapi, nanti dulu. Poin ini harus dipahami sesuai konteksnya. Membinasakan musuh di sini maksudnya bagaimana seorang pemimpin harus sanggup menghadapi semua rintangan dan tantangan yang mengancam keberlangsungan lembaga tersebut dengan cara yang elegan dan baik tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar