Untuk menjadi
seorang guru di sebuah sekolah, awalnya memang menjadi sesuatu yang
“menakutkan” bagi saya. Akan tetapi karena dorongan itu cukup kuat maka saya
memberanikan diri untuk memantaskan menjadi guru. Waktu tahun 2005 saya selesai
kuliah, saya tidak begitu berminat untuk melamar kesana kemari. Saya sudah
merasa nyaman dengan pekerjaan saya sebagai guru TPA dan guru les private ngaji
Qur’an. Saya punya banyak waktu untuk membaca dan bergerak serta tidak terikat
oleh sebuah peraturan yang ketat mengenai waktu. Hidup saya begitu santai
dengan pendapatan yang lumayan. Saya bisa bebas ke toko buku kapanpun. Bisa
menamatkan satu sampai dua judul buku dalam seminggu, ini luar biasa.
Tapi, lama kelamaan tuntutan
dari orang-orang terdekat untuk mendapatkan “pekerjaan” yang “pasti” semakin
kuat. Mereka bilang, kalau TPA walaupun pasti dapatnya tapi kan kecil. Private
juga walaupun bayarannya lumayan besar tapi kan bisa berhenti kapanpun. Saya
pun mulai memikirkan bagaimana caranya agar menjadi guru yang baik. Bagaimana
agar saya tidak takut untuk menjadi seorang guru dan berani melamar untuk
menjadi guru. Saya mulai mencari tahu, apa sebenarnya yang membuat saya takut
dan tidak percaya diri untuk menjadi seorang guru. Selidik punya selidik,
akhirnya saya menemukan 2 penyebab ketakutan saya untuk melamar menjadi guru.
Pertama, karena saya
tidak mempunyai ijazah keguruan. Untuk menutupi kekhawatiran ini, maka di
penghujung 2008 saya memberanikan diri untuk mengambil Akta IV di Institut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Saya paksakan untuk mengeluarkan uang 2 juta untuk
menyelesaikannya dalam kurun waktu lebih kurang 4 bulan (16 kali pertemuan). Setelah
melewati satu kali praktik mengajar di SMP Yamiza, saya lulus dan mengantongi
izin untuk mengajar dengan membawa ijazah Akta IV. Alhamdulillah... Semenjak
itu keberanian saya mulai muncul dan saya merasa sudah bisa laah untuk jadi
guru, karena paling tidak saya sudah sedikit tahu tentang dasar-dasar menjadi
seorang guru.
Kedua, karena saya tidak
menguasai komputer, bahkan untuk mengetik hal sederhana sekalipun. Hal ini
dikarenakan dari mulai masuk kuliah sampai menyelesaikan tugas akhir saya lebih
banyak mengandalkan rental komputer (walau harus bayar mahal) dan minta tolong
kepada teman. Akibatnya, yaa begitulah.. hehe... saya jadi tidak bisa
menggunakan komputer. Saya menjadi tidak percaya diri... xixixi... Lebay dot
com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar