Senin, 02 Desember 2013

Tentang Saya dan Tuntutan Mengajar


Untuk menjadi seorang guru di sebuah sekolah, awalnya memang menjadi sesuatu yang “menakutkan” bagi saya. Akan tetapi karena dorongan itu cukup kuat maka saya memberanikan diri untuk memantaskan menjadi guru. Waktu tahun 2005 saya selesai kuliah, saya tidak begitu berminat untuk melamar kesana kemari. Saya sudah merasa nyaman dengan pekerjaan saya sebagai guru TPA dan guru les private ngaji Qur’an. Saya punya banyak waktu untuk membaca dan bergerak serta tidak terikat oleh sebuah peraturan yang ketat mengenai waktu. Hidup saya begitu santai dengan pendapatan yang lumayan. Saya bisa bebas ke toko buku kapanpun. Bisa menamatkan satu sampai dua judul buku dalam seminggu, ini luar biasa.
                Tapi, lama kelamaan tuntutan dari orang-orang terdekat untuk mendapatkan “pekerjaan” yang “pasti” semakin kuat. Mereka bilang, kalau TPA walaupun pasti dapatnya tapi kan kecil. Private juga walaupun bayarannya lumayan besar tapi kan bisa berhenti kapanpun. Saya pun mulai memikirkan bagaimana caranya agar menjadi guru yang baik. Bagaimana agar saya tidak takut untuk menjadi seorang guru dan berani melamar untuk menjadi guru. Saya mulai mencari tahu, apa sebenarnya yang membuat saya takut dan tidak percaya diri untuk menjadi seorang guru. Selidik punya selidik, akhirnya saya menemukan 2 penyebab ketakutan saya untuk melamar menjadi guru.
                Pertama, karena saya tidak mempunyai ijazah keguruan. Untuk menutupi kekhawatiran ini, maka di penghujung 2008 saya memberanikan diri untuk mengambil Akta IV di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Saya paksakan untuk mengeluarkan uang 2 juta untuk menyelesaikannya dalam kurun waktu lebih kurang 4 bulan (16 kali pertemuan). Setelah melewati satu kali praktik mengajar di SMP Yamiza, saya lulus dan mengantongi izin untuk mengajar dengan membawa ijazah Akta IV. Alhamdulillah... Semenjak itu keberanian saya mulai muncul dan saya merasa sudah bisa laah untuk jadi guru, karena paling tidak saya sudah sedikit tahu tentang dasar-dasar menjadi seorang guru.
                Kedua, karena saya tidak menguasai komputer, bahkan untuk mengetik hal sederhana sekalipun. Hal ini dikarenakan dari mulai masuk kuliah sampai menyelesaikan tugas akhir saya lebih banyak mengandalkan rental komputer (walau harus bayar mahal) dan minta tolong kepada teman. Akibatnya, yaa begitulah.. hehe... saya jadi tidak bisa menggunakan komputer. Saya menjadi tidak percaya diri... xixixi... Lebay dot com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar