Jumat, 23 Maret 2012

Pemimpin yang "Dewasa"

Akhir-akhir ini saya mengawasi gaya kepemimpinan di sebuah institusi antah berantah. Saya memang sudah mencoba mengamati dari awal paket kepemimpinan ini. Saya mendapatkan segitiga kepemimpinan yang tidak sama sisi, semua tipenya berbeda. Yang pertama cenderung kompromis tapi memihak, apa yang ia dengar logis menurut dia akan dia ambil dan secara terburu-buru diterapkan. Pemimpin yang kedua orangnya saklek, emosional, grasak grusuk dan kurang pengetahuan di bidang yang ia ampu saat ini. Sedangkan yang ketiga, lebih cenderung adem ayem, kompromis tapi lebih kelihatan kurang punya pendirian.

Saya berpendapat, paket seperti ini sebenarnya tidak akan menjadi masalah kalau kita mampu menyikapinya dengan baik dan yang terpenting kalau kurang paham tentang bagaimana pengelolaan administrasi, pengelolaan oraganisasi maupun yang lainnya pemimpin seperti ini mestinya mau belajar. Pemimpin yang mau belajar akan sangat dihargai oleh bawahannya dibandingkan dengan pemimpin yang tidak bisa tapi sok tahu sehingga memimpin dengan asal-asalan dan biasanya terkesan sombong.

Oleh karena itu, maka dalam memimpin sebuah organisasi atau institusi apapun sangat diperlukan pemimpin yang punya kedewasaan. Dewasa dalam memandang pekerjaannya, dewasa dalam menghadapi bawahan, dewasa dalam menyikapi masalah yang muncul, dewasa dalam bertindak serta dewasa dalam mengambil sebuah keputusan. Adapun tanda-tanda kedewasaan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah:

a. Menghargai Orang Lain
Pemimpin dengan tanda ini menyadari bahwa setiap orang yang bekerja di bawah koordinasinya mempunyai andil dalam pencapain setiap target yang ditetapkan bersama. Memang semua bekerja sesuai dengan porsi dan posisinya, akan tetapi seorang pemimpin tidak boleh mengecilkan seseorang hanya karena dianggap pekerjaannya tidak semulia dirinya ataupun jabatan-jabatan yang dianggap bergengsi. Ia menyadari bahwa setiap orang ingin dihargai dan dihormati. Berilah reward untuk setiap prestasi yang diberikan untuk kemajuan organisasi, tidak selalu harus materi atau sesuatu yang sifatnya wah, senyum juga bisa menjadi hadiah kalu itu diberikan dengan ketulusan hati. 

Hal ini tidak berarti ia lemah, kalaupun  memang ia melihat ada ketidak beresan iapun bisa bersikap tegas sesuai dengan prosedur yang ada. Akan tetapi, ia bisa melakukannya denga elegan, tanpa menjadikan orang lain merasa terhina atau sakit hati. Ia bisa menyelesaikannya tanpa menimbulkan gejolak dan masalah baru. Mengapa bisa demikian? Karena ia melakukannya dengan kebersiahan hati, dengan alasan yang dapat diterima dan ia melakukannya semata-mata demi kebaikan bersama dan kebaikan yang lebih besar.

b. Sabar
Sang pemimpin sudah seharusnya bisa menerima setiap keadaan dengan wajar, tidak emosional dan bisa memahami bahwa setiap masalah yang muncul memang memerlukan perjuanyan dalam penyelesaiannya. Ianya tidak cepat marah dalam menghadapi masalah yang muncul dan tindakan yang tidak sesuai dengan kemauannya. Dia bisa bertahan sambil terus berupaya agar hasil dari penyelesaian yang dilakukannya berhasil dengan baik. Karena sabar tidak berarti menyerah tanpa usaha, akan tetapi sabar berarti kemampuan untuk bertahan dalam menunggu keberhasilan dalam kerangka upaya yang terus dilakukan. Dia punya daya tahan yang luar biasa dan tahan banting, seberat apapun masalah yan ia hadapi.
c. Sanggup Mengambil Keputusan
Seorang pemimpin yang baik akan mampu mengambil keputusan dalam setiap situasi walaupun dengan data yang sangat minim. Ia berani melakukannya karena ia percaya akan kemampuan diri dan orang-orang dilingkungannya yang senantiasa mengawal dan memberi koreksi atas apapun yang dilakukannya. 
Seorang pemimpin harus tahu bahwa apa yang ada di depannya sama sekali tidak ada satu pun yang pasti semuanya hanyalah kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi sesuai rencana atau tidak sesuai denga apa yang sudah direncanakan. Dan sang pemimpin harus selalu siap menghadapi setiap kemungkinan yang  terjadi. Santai aja bro... tapi mikiiiiir..:)

d. Menyenangi Pekerjaan
Pemimpin yang emosinya stabil dan ianya dewasa akan senantiasa menyenagi pekerjaan apapun yang dilakukannya sebagai wujud dan upaya untuk mengaktualisasikan dirinya. Dia akan menganggap bahwa setiap pekrjaan apapun itu asalkan tidak melanggar norma-norma yang ada kalau itu ia lakukan dengan maksimal maka pekerjaan tersebut akan memberikan hasil yang maksimal dan menghasilkan keajaiban-keajaiban yang tidak diperkirakan sebelumnya.
e. Menerima Tanggung Jawab
Pemimpin yang dewasa tidak akan banyak menyesal dan mengeluh. Karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah bahkan mungkin menimbulkan masalah yang lebih besar. Kalaupun ada masalah yang muncul ia tidak akan melemparkan masalah kepada orang lain, ia tidak akan menyalahkan ini dan itu. Ia akan ambil tanggung jawab dan ia akan mengatakan bahwa itu adalah tanggung jawab dia yang harus dia selesaikan dengan baik apapun dan bagaimanapun caranya.
"Orang sukses adalah orang yang berani mengambil tanggung jawab di saat orang lain cuci tangan darinya"

Sebenarnya masih banyak poin yang perlu dibahas, akan tetapi untuk saat ini dicukupkan dulu sekian, semoga bermanfaat. Mudah-mudahan bisa disambung pada kesempatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar