Senin, 07 Mei 2012

Menemukan Kembali Jiwa yang Hilang


Melihat tayangan acara HITAM PUTIH malam ini sedikit banyak telah memberikan pemahaman kepada saya tentang sebuah trend yaitu "bertato". Saya bersyukur kepada Allah atas hidayah-Nya yang telah diberikan kepada 2 insan yang malam ini ditampilkan sebagai bintang tamu, yaitu: Nikita Mirzani dan Kirana Larasati. Pasalnya, kedua wanita ini bermaksud untuk menghapus tatonya yang selama ini mereka miliki. Menjadi luar biasa bagi saya karena kejadian ini telah membukakan pintu pemahaman kepada saya kenapa dalam Islam tato itu dilarang. Bahkan dikatakan dalam sebuah hadits Nabi bahwa Allah akan melaknat orang yang minta ditato dan membuatkan tato. 

Awalnya mungkin saya dan juga di antara Sahabat sekalian kadung memberi penilaian atau stigma negatif kepada Nikita Mirzani dengan sikap dan cara berpakaiannya yang terlalu berani. Apalagi konon dia mempunyai tato sampai 17 buah. Perempuan macam apa ini? Tapi, penilaian itu tiba-tiba malam ini berubah setelah dia dengan panjang lebar berbicara tentang perubahan cara hidup, cara pandang, kedekatan dengan Allah, kedekatan dengan keluarga dan niatnya untuk menghapus tatonya yang sebanyak itu. Ini tentu tidak mudah karena butuh proses yang tidak hanya sakit tapi juga membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit. Kalau memang tidak ada niatan yang kuat saya yakin ini tidak akan mungkin dilakukannya. 

Dia bercerita bahwa awalnya dia bertato adalah karena dia tidak terima dengan kondisi hidup yang ia terima. Ini sebagai salah satu bentuk protes kepada Tuhan yang ia rasa tidak memperlakukannya dengan adil. Ia menikah dengan seseorang ternyata yang ia dapat adalah perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan kepadanya sebagai seorang istri. Ia juga ditinggal wafat oleh ibunya yang terkena cancer. Ayahnya pun katanya sangat kasar dan tidak bersahabat dengan dia. Maka untuk mengalihkan rasa sakitnya karena hal-hal di atas Nikita kemudian bertato yang ia bilang rasanya memang sakit tapi itu bisa mengalihkan rasa sakit hatinya waktu itu. Nikita pun kemudian sadar setelah ibunya sudah tiada dan ayahnya berubah menjadi lebih baik. Baginya sekarang tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan tato-tatonya itu, yang selama ini juga dari lubuk hatinya yang terdalam ia tahu kalo bertato itu memang tidak baik.


Bintang tamu lain, yaitu Kirana Larasati ikut menguatkan apa yang dilakukan Nikita karena ia pun sekarang sudah mulai menghilangkan tatonya yang jumlahnya lebih sedikit daripada Nikita. Jumlah tatonya cuma 5. Setelah digali ternyata bertatonya Kirana juga dipicu oleh ketidakpuasannya menghadapi hidup dan menyalahkan Tuhan yang ia rasa juga tidak adil. Orang tuanya sudah pisah sejak kecil. Ibunya menikah lagi dengan seorang laki-laki keturunan Chinnese yang sangat menyayanginya. Tapi, saat keluarganya ditimpa kekurangan sampai-sampai untuk bisa membeli susu buat Kirana saja ayah tirinya harus pura-pura tertabrak agar mendapat uang ganti rugi dari yang menabrak dimana uangnya akan dipakai untuk membeli susu buat Kirana. Dari sinilah Kirana mulai berontak dan menganggap kalau Tuhan ternyata tidak adil. Dan pelariannya yaaa... itu dia "bertato". Dia pun sekarang sudah mulai menggunakan pakaian yang tertutup. Alhamdulillah...

Semua fakta di atas paling tidak seharusnya akan memberikan penyadaran kepada siapapun yang sudah bertato hendaknya bertanya kepada diri sendiri apakah kita nyaman dengan keadaan bertato? Tanya juga dengan jernih, apa motivasi kita pertama kali menginginkan untuk bertato. Kalau memang itu karena stres ataupun menghilangkan rasa sakit hati, mendingan kita mulai berpikir untuk menghapuskannya. Sebaliknya bagi siapapun yang belum jangan sampai berpikir untuk membuatnya. Kata bintang tamu Hitam Putih tadi ternyata orang yang bertato itu kebanyakan penyesalannya panjang.

Sebagai orang yang awam tentang pertatoan selama ini saya memandang bahwa bertato itu tidak baik karena akan menghalangi air saat wudu atau mandi. Setelah melihat tayangan tadi ditambah penjelasan dokter, saya menyimpulkan bahwa penyebab orang bertato itu adalah karena ketidakpuasan dengan kondisi kehidupan yang ada baik di rumah maupun di masyarakat. Karena kesedihan yang mendalam dan stress yang berat juga bisa menjadi sebab seseorang menjadikan bertato sebagai pelariannya. Kalau itu alasannya kita tahu betul kalau bertato adalah sesuatu yang tidak baik dan harus kita hindari. Berpikirlah lebih jernih, gunakanlah hati yang bersih, pikiran positif dan mulailah berpikir untung ruginya kalau kita bertato. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Kalau dari sudut pandang orang yang berusaha mengajak orang lain kepada jalan kebaikan, baik itu sebagai orang tua, suami, istri, anak atau siapapun, pelajarannya adalah janganlah kita menjauhi orang yang kita pandang mempunyai kebiasaan buruk. Karena boleh jadi ia melakukannya karena alasan-alasan tertentu yang tidak kita ketahui. Lebih baik dekati mereka dengan bahasa mereka, sehingga mereka bisa sedikit berbagi tentang masalahnya dan kita mencoba untuk memberikan solusi yang terbaik sesuai dengan yang kita mampu. Ditambah mari kita terus do'akan mereka, sebut mereka dalam do'a-do'a kita , mudah-mudahan mereka saudara-saudara kita yang menurut kita belum baik agar bisa berubah menjadi lebih baik. 

Terakhir, tentang pakaian dari Nikita Mirzani dan Kirana Larasati yang mulai tertutup, host Dedy Corbuzier menggambarkannya dengan sangat apik. Bahwa "Sesuatu yang mahal itu biasanya tertutup; barang yang mahal di toko biasanya disimpan dengan tertutup di etalase; mutiara yang mahal ada di lautan yang tertutup air laut; emas termahal ada di bawah tanah yang juga tertutup. Jadi, diri/badan yang mahal itu bukan yang dibuka-buka dan bisa menjadi konsumsi publik, tapi justru yang tertutup." 

Wallahu a'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar