Kamis, 17 Mei 2012

Bersyukurlah dan Yakinlah... Maka Raihlah Suksesmu!

 Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nisaa : 147)

Bagi saya, ayat ini merupakan ayat yang sangat powerfull. Saya memaknai ayat ini sebagai bagian dari resep untuk meraih kesuksesan hidup. Coba perhatikan ungkapan pertama yang berupa pertanyaan yang sifatnya retoris! Mengapa Allah akan menyiksamu? Sebuah pertanyaan yang saya maknai bahwa Allah mengatakan -wallahu a'lam- tidak ada alasan bagiku untuk menyiksamu... Kata "menyiksamu" sendiri saya maknai dengan "membuat kita resah", "membuat kita gelisah", "membuat kita terpuruk", "membuat kita terjerembab dalam kegagalan", "membuat kita terhina". Jadi, pemaknaannya bagi saya menjadi seperti ini: Bahwa Allah tidak mungkin membuat kita terpuruk, terhina, resah, gelisah, ataupun terjerembab dalam kegagalan tak berujung, kalau kita melakukan 2 hal, yaitu bersyukur dan beriman.

Inilah resep kesuksesan yang saya maksud. Kalau kita menginginkan kesuksesan dalam hidup ini, lakukanlah 2 hal yang Allah firmankan dalam ayat ini yaitu bersyukur dan beriman. Kalau kita maknai dengan lebih mendalam dengan iman dan aksi nyata insya Allah ini akan menjadi sangat powerfull. 

1. Bersyukur. Rasanya sebagian besar dari kita sudah sangat familiar dengan kata ini. Dalam pemaknaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari kita, syukur biasanya kita artikan sebagai ucapan terima kasih yang biasanya kita arahkan kepada Allah SWT. Ada pula yang memaknainya sebagai "gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan." Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ar-Raghib Al-Isfahani sebagai lawan dari kata kufur. Beberapa ulama mengatakan bahwa yang namanya syukur itu adalah "menggunakan setiap pemberian dari Allah sesuai dengan kehendak Allah." Ada beberapa cara untuk mewujudkan hal ini: pertama: bersyukur dengan hati. Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi. 
Kedua: bersyukur dengan lidah. Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya. Ketiga: bersyukur dengan perbuatan. Syukur dengan perbuatan menurut saya adalah hakikat terdalam dari syukur itu sendiri. Saya memaknainya sebagai menggunakan setiap potensi besar yang Allah berikan kepada kita dengan semaksimal mungkin.

Bukankah Allah telah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya? Allah anugerahkan kita dengan potensi akal yang luar biasa. Potensi panca indera yang  kalau kita eksplor hasilnya akan sangat dahsyat dan luar biasa. Maka bersyukur bisa kita lakukan dengan cara: memfokuskan diri kita pada kelebihan-kelebihan yang kita miliki bukan pada kekurangan yang kita punya. Bersyukur juga bisa dengan cara menikmati setiap kondisi yang kita lewati detik demi detiknya sebagai anugerah yang tiada duanya. Bisa juga diartikan dengan tidak mengeluh dengan "kelemahan" yang kita miliki, justeru kita jadikan kelemahan kita sebagai kekuatan dan keunikan. Dan dapat pula kita maknai sebagai sebuah tanggung jawab akan potensi yang Allah berikan untuk kita manfaatkan secara maksimal karena semua itu akan kita pertanggung jawabkan dihadapan-Nya di hari akhirat kelak.

Sebagai contoh mungkin kita bisa perhatikan bagaimana seorang Hee Ah Lee dengan penyakit lobster syndrom-nya ia mampu menjadi pianis yang hebat. Lihat juga Habibie seorang dengan kaki yang lumpuh dan hanya bisa beraktivitas di kursi roda ia bisa menjadi seorang motivator, internet marketer, dan penulis buku. Perhatikan juga Angkie Yudistia, seorang tuna rungu yang bisa menyelesaikan S-2 nya dan mejadi CEO sebuah perusahaan. Dan masih banyak contoh lainnya. Saya mengungkapkan mereka sebagai contoh agar kita yang katanya "sempurna" tidak cacat bisa menjadi lebih terpacu. Kalau mereka saja bisa, maka kita pun pasti bisa. Ayo bangkit!!!

2. Beriman. Iman adalah harta berharga dalam diri kita. Dengannya kita mempunyai kekuatan untuk menjalani setiap jengkal kehidupan dengan penuh kekuatan. Dengan iman juga apa yang kita lakukan menjadi berharga di hadapan Allah. Arti iman adalah yakin. Tentu keyakinan tertinggi adalah keyakinan kita kepada Allah. Dengan modal keimanan tertinggi ini mestinya kita punya power yang besar dalam menghadapi setiap permasalahan dan mengeksekusi setiap tantangan. Mengapa demikian? Karena kita yakin betul bahwa setiap kali kita melakukan segala sesuatu kalau itu benar, dengan cara yang benar dan diridhoi Allah pasti akan selalu dibantu oleh Allah SWT. 

Keyakinan ini pun melahirkan keyakinan di bawahnya yaitu keyakinan bahwa Allah telah memberikan potensi besar yang built in dalam dirinya. Maka jangan pernah ragu dengan kemampuan diri untuk melakukan apapun karena besarnya potensi yang ada dibantu dengan kekuasaan Allah semuanya insya Allah bisa dilakukan dengan baik. Yang jadi permasalahan adalah mau atau tidak kita mengeksplornya? Kalau kita mau menggunakannya dengan penuh keyakinan maka yang terjadi adalah keajaiban. 

Selamat menjadi orang yang memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki dengan penuh keyakinan bahwa kita punya hak dan punya modal untuk menjadi orang yang sukses sebagaimana orang-orang besar yang sudah lebih dulu sukses.
Hasbunallah wa ni'mal wakiel...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar