Minggu, 15 April 2012

Jangan Sepelekan Hal-Hal "Kecil"


"Ah, itu kan hal kecil... Kenapa sih harus dibesar-besarkan..." Mungkin itu yang akan kita ucapkan saat ada orang lain yang mempermasalahkan kesalahan kecil yang pernah kita lakukan. Kalau kita mencoba mengkaji dengan jernih, kata "kecil" di sini barangkali tidak bisa kita generalisir. Kita harus mencoba mengkajinya dari berbagai sudut pandang. Kalau kita lihat dari sudut pandang perbuatan kita atau apa yang kita lakukan, mungkin bahasannya menjadi seperti ini:

Bermula dari firman Allah SWT dalam surat Az-Zalzalah ayat 7 dan 8: "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." Dari sini jelas sekali bahwa kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan akan kita dapatkan balasannya di sisi Allah SWT. Kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan dengan terus menerus dan konsisten akan menjadi sesuatu yang besar dan tidak kecil lagi. Tentunya akan menjadi sangat berharga. Yang terpenting dari ini semua adalah bahwa siapapun yang setia melakukan kebaikan walaupun kecil justru lebih dicintai Allah dibandingkan dengan orang yang melakukan kebaikan besar tapi tidak konsisten. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: "Amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan dengan terus menerus walaupun sedikit." Jadi, jangan sepelekan hal-hal kecil, karena hal-hal besar sebenarnya terdiri dari hal-hal kecil yang tersusun dengan rapi. Ia bisa menyelamatkan pelakunya dari murka Allah. 

Sebaliknya, jangan pernah juga menganggap remeh hal-hal kecil, karena ianya akan bisa menjerumuskan diri pelakunya ke jurang kemurkaan dan nerakanya Allah SWT. Dalam hidup hal kecil kecil bisa jadi justru kadangkala bisa menjerumuskan ia ke dalam kenistaan. Ibarat sebuah batu, kita jarang tergelincir dengan batu yang besar si hadapan kita karena ia sangat kelihatan. Justru batu-batu kerikil yang kita injak seringkali tidak kita pedulikan karena kita anggap itu batu kecil, tapi saat melangkah batu kerikil yang kecil inilah yang kadang bisa membuat kita jatuh. Maka dari itu berhati-hatilah dalam melangkah, berbuat dan bertutur kata. Karena tanpa kita sadari hal kecil itu bisa menjadi bom waktu yang membuat orang lain menggugatnya di saat yang tidak kita sangka. Dalam sebuah hubungan, misalkan hubungan suami isteri, kadangkala hal kecil yang kita lakukan beberapa kali di waktu yang lalu akan kembali mencuat saat ada sdikit masalah yang mengganggu hubungan kita, dan pada titik yang tidak bisa kita kendalikan -apalagi saat emosi kita begitu membuncah- di antara kita kadang ada yang mengambil keputusan yang "bodoh".

Akan tetapi kalau kita lihat dari sudut pandang kita sebagai orang yang menjadi objek dari kesalahan yang orang lain lakukan kepada kita, justru kita harus menjadi insan yang berbesar hati dan penuh dengan kata maaf. Besar hati dan kata maaf dalam hal ini bukanlah berarti kita setuju dengan kesalahan atau kejahatan yang orang lain lakukan kepada kita akan tetapi  kita harus mengambil jarak jangan sampai hal kecil itu menjadikan kita terlalu mempermasalahkannya sehungga itu membuat kita mandeg. Merusak kerja kita. Merusak kinerja dan hubungan kita dengan orang lain. Ataupun menjadikan kita malah mundur dalam melakukan sesuatu yang menjadi kewajiban dan tugas kita. Tentunya ini dilakukan sambil mengingatkan orang lain yang berbuat salah agar tidak mengulangi kesalahannya dengan cara yang baik. Bijaklah dalam menyikapi semuanya. 

Sapaan kecil yang baik yang kita lakukan setiap hari kepada pasangan atau anak kita, seperti ucapan I LOVE YOU misalnya, ucapan terima kasih dll., akan mempunyai efek yang luar biasa terhadap hubungan kita. Sebaliknya kata-kata kotor yang kecil bisa saja menjadi hal yang bisa merenggangkan atau bahkan memutus hubungan baik kita dengan orang lain. So, berhati-hatilah. Dan pastikan apa yang kita lakukan adalah hal yang baik dan benar sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya.

Wallahu a'lam...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar