Senin, 02 April 2012

Keteladanan Nabi Ibrahim AS.

Belajar dari Ibrahim... 
Belajar taqwa kepada Allah...
......
(Snada)

Demikian sepenggal lyric lagu yang dinyanyikan grup nasyid Snada yang menggambarkan betapa Nabi Ibrahim adalah sosok nabi panutan umat dalam ketaatan dan ketqwaannya kepada Allah SWT.

Saya membuat tulisan ini karena teringatkan oleh materi pelajaran yang saya sampaikan hari ini kepada peserta didik kelas 4. Saya menyampaikan paling tidak ada 4 hal yang bisa kita teladani dari kisah Nabi Ibrahim AS. seperti yang tertulis dalam buku teks PAI Penerbit Erlangga. Adapun keteladanan Nabi Ibrahim AS tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Kecerdasan Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS adalah Nabi yang terbukti kecerdasannya dari beberapa hal yang beliau perlihatkan. Pertama, Nabi Ibrahim AS tidak pernah mau ikut-ikutan menyembah berhala seperti yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk ayahnya sendiri. Beliau berpikir, berhala-berhala itu adalah benda yang tidak bernyawa, tidak bisa bicara, tidak bisa memberi manfaat dan madharat. Maka bagaimana mungkin ia bisa menciptakan alam ini, menciptakan manusia ataupun mendengarkan doa para makhluk. Kedua, Nabi Ibrahim AS dengan akal pikiran dan hati nuraninya bisa membedakan mana yang makhluk dan mana Sang Khalik (pencipta) dengan  cara berpikir dan melakukan observasi. Ketiga, Nabi Ibrahim mampu memenangkan perdebatan dengan raja namrud sampai raja namrud tidak bisa berkutik. Dari bukti ini, maka kita bisa meneladani beliau dengan cara menggunakan segenap potensi otak yang Allah karuniakan kepada kita dengan maksimal. Karena sesungguhnya potensi kita itu sangat besar, hanya saja banyak di antara kita tidak mau bersyukur sehingga mengabaikan seluruh potensi itu tertidur bahkan mati tanpa manfaat.
  2. Kegigihan Nabi Ibrahim AS. Setelah Nabi Ibrahim diutus menjadi seorang rasul, beliau dengan gigih terus menyebarkan ajaran agama tauhid. Beliau mulai dari keluarga terdekatnya. Penentangan demi penentangan beliau terima denga kelapangan dada. Bahkan saat harus menerima penentangan keras dari sang ayah. Subhanallah... Kita meneladani dari sini bahwa sebuah kesuksesan tidak bisa hanya diraih dengan mengucapkan sim salabim abra kadabra. Kesuksesan hanya bisa diraih dengan kesungguhan dan kerja keras dalam menjemputnya.
  3. Keberanian Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS sangat berani dalam berdakwah walaupun dia harus berhadapan dengan penguasa dzalim. Beliau punya prinsip bahwa yang namanya kebenaran itu pasti akan dibalas dengan kebaikan. Oleh karena itu, hendaknya kita berani untuk melakukan kebenaran selama itu adalah perintah Allah SWT. 
  4. Taat kepada perintah Allah SWT. Kita tentu sudah demikian hafal betapa Ibrahim AS dalam setiap langkah hidupnya sangat taat kepada Allagh SWT dan tidak pernah membantah sedikitpun. Bahkan perintah yang dalam ukuran manusi begitu besar dan berat sekalipun seperti saat harus menyembelih anaknya sendiri Ismail beliau tidak punya alasan untuk menolak. Dan akhirnya kita bisa melihat betapa bahwa manusia yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dalam ketaatan pada akhirnya akan mendapatkan balasan kebaikan yang setimpal.
Masih banyak keteladanan yang dapat kita contoh dari Nabi Ibrahim AS. Mari kita coba gali masing-masing untuk kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai insan yang bertaqwa.
Wallahu a'lam...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar